Sifat Mustahil Bagi Allah

TENTANG SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH

Assalamu'alaikum wr. wb.
Pada postingan kali ini, saya mencoba membahas tentang sifat-sifat mustahil bagi Allah. Namun sebelumnya, perlu diingat bahwa kajian tentang ilmu kalam ini adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap faham-faham yang sesat yang muncul sebelumnya. Pembahasannya sangat bersifat logis dan memang sasarannya adalah untuk membenarkan logika-logika yang keliru yang muncul pada zaman itu. Banyak hal yang menjadi perdebatan antara faham-faham itu. Namun, tidak semua sifat yang ada pada Allah yang menjadi perdebatan. Nah, berikut adalah diantara hal-hal yang sering menjadi perdebatan kala itu.
Sifat Mustahil Bagi Allah

Sifat Mustahil Bagi Allah,- adalah yang menurut akal, sifat itu tidak mungkin ada pada dzat pencipta; Allah SWT. Dalam kitab jauharotu at-Tauhid disebutkan:
وَيَسْتَحِيْلُ ضِدُّ ذِي الصِّفَاتِ # فِي حَقِّهِ كَالْكَوْنِ فِيْ الْجِهَاتِ
“Mustahil bagi Alloh lawan dari sifat-sifat yang telah disebutkan, seperti: Alloh menempati salah satu arah”
Dengan bait ini pengarang mulai membahas sifat-sifat mustahil bagi Alloh, karena diantara ha-hal yang wajib diketahui oleh mukallaf selain sifat-sifat wajib adalah sifat-sifat mustahil Bagi Alloh seperti disinggung dalam bait sebelumnya:
فَكُلُّ مَنْ كُلِّفَ شَرْعًا وَجَبَ # عَلَيْهِ أَنْ يَعْرِفَ مَا قَدْ وَجَبَ # للهِ وَالْجَائِزِ وَالْمُمْتَنِعَا
“Setiap orang yang ditaklif oleh syara’ wajib mengetahui sifat-sifat wajib, jaiz dan mustahil bagi Alloh”
Maksud dari ضِدُّ ذِي الصِّفَاتِ adalah pengertian ضِدّ secara lughowiy yaitu:
مُطْلَقُ الْمُنَافِي وُجُوْدِيًّا كَانَ أَوْ عَدَمِيًّا
“bertentangan secara muthlaq, baik ada atau tidak ada”
Seperti ‘gemuk’ dan ‘tidak gemuk’, ‘hitam’ dan ‘tidak hitam’ dan seterusnya bukan pengertian ضِدُّ secara isthilahiy, yaitu:
الأَمْرَانِ الْوُجُوْدِيَانِ الَّذَانِ بَيْنَهُمَا غَايَةُ الْخِلاَفِ لاَ يَجْتَمِعَانِ وَقَدْ يَرْتَفِعَانِ
“dua hal yang bersifat wujud yang antara keduanya memiliki perbedaan sangat kontras, keduanya tidak akan bersatu dalam satu benda dan kadang-kadang keduanya tidak ada dalam benda tadi”

Seperti ‘hitam’ dan ‘putih’, ‘gemuk’ dan ‘tidak gemuk’ dan lain sebagainya. Karena, jika pengertian ضِدّ menurut istilah ini tidak terdapat dalam semua sifat Alloh, artinya tidak semua sifat mustahil bagi Alloh itu bertentangan secara kontras dengan sifat wajib.


Adapun rincian sifat wajib dan mustahil bagi Alloh adalah sebagai berikut:

1) Gambaran Alloh الْمُمَاثَلَةُ لِلْحَوَادِثِ (sama dengan makhluq) dengan cara:
a. Menetapkan الْجِرْمُ atau الْجَوْهَرُ bagi Alloh, baik مُرَكَّب (tersusun) yang disebut juga dengan جِسْمُ, ataupun غَيْرُ مُرَكَّبٍ (tidak tersusun) yang disebut juga جَوْهُرٌفَرْدٌ (materi yang tak terbagi-bagi). Karena itu, alasan Mujassimah dianggap kafir karena beranggapan bahwa Alloh itu berjism (berfisik) seperti jism-jism yang lain
b. Atau dengan menetapkan bahwa Alloh itu adalah عَرَضٌ (sifat) yang ada pada jirm (fisik). Seperti sifat ‘syaiton’ (jauh dari rahmat Alloh) diperuntukkan bagi setiap kekejian, kekotoran dan penyakit penyakit
c. Atau dengan menyebutkan bahwa Alloh ada pada satu arah dari satu jirm, yakni Alloh itu berada di samping, di atas dan di bawah jirm
d. Atau dengan menetapkan bahwa Alloh itu adalah arah bagi satu jirm, yakni jirm berada di atas, di bawah dan di samping Alloh
e. Atau dengan menetapkan bahwa Alloh itu dibatasi oleh sebuah tempat
f. Atau dengan menetapkan bahwa Alloh itu dibatasi oleh waktu
g. Atau ketinggian dzat-Nya disifati dengan sifat-sifat yang baru
h. Atau tersifati dengan kecil dengan maksud bagian-bagiannya sedikit 
i. Atau tersifati dengan besar dengan maksud bagian-bagiannya banyak. Sedangkan jika besar dengan maksud martabat dan kemuliaan yang tinggi itu tidak termasuk menyamakan Alloh dengan makhluq.
j. Atau tersifati dengan tujuan dalam perbuatan dan vonis-Nya. Karena fi’lullah atau vonis hukum Alloh tidak termotivasi oleh apapun yang ada adalah hikmah

Perlu diingat! hikmah itu merupakan konsekuensi (baik-buruk) bukan motivasi (latar belakang) dan jika tanpa hikmah, artinya fi’lullah itu hanya berupa عَبَثٌ (main-main), sedangkan main-main itu mustahil bagi Alloh.

Saya kira cukup sekian pembahasan tentang sifat-sifat mustahil bagi Allah berdasarkan kitab jauharotu at-Tauhid. Semoga bermanfaat. Mohon maaf banyak kekurangan
Terima kasih atas kunjunga Anda

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Latest
Previous
Next Post »